MISKONSEPSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA



Kajian mengenai miskonsepsi telah dilakukan menurut perspektif-perspektif yang berbeda. Perspektif yang paling umum berkembang adalah paham konstruktivis. Menurut pandangan konstruktivis, belajar bukan dipandang sebagai transmisi informasi atau pengisian bejana kosong, tetapi lebih sebagai suatu proses pengkonstruksian aktif pada basis konsepsi-konsepsi yang telah ada, yaitu pengetahuan awal, prakonsepsi, dan miskonsepsi (Suparno, 1997). Kemudian muncul ide konstruktivistik sosial yang telah melengkapi perspektif konstruktivistik radikal dengan menyertakan signifikansi interaksi sosial. Secara umum, perspektif-perspektif tersebut menyatakan bahwa miskonsepsi berpengaruh langsung dan tak langsung terhadap proses pembelajaran. Secara langsung, pengetahuan awal dapat mempermudah proses pembelajaran dan mengarahkan hasil-hasil belajar yang lebih baik. Secara tidak langsung, pengetahuan awal dapat mengoptimalkan kejelasan materi-materi pembelajaran dan meningkatkan efisiensi penggunaan waktu belajar dan pembelajaran. Prakonsepsi dan miskonsepsi juga mempengaruhi perasaan siswa dalam menilai informasi yang dipresentasikan dalam buku teks dan dalam kelas (Sadia & Suma, 2006). Banyak prakonsepsi dan miskonsepsi begitu resisten untuk terus berubah. Perubahan prakonsepsi dan miskonsepsi menuju konsepsi ilmiah terjadi pada kuantitas yang sangat terbatas, atau hanya sedikit konsepsi baru terbentuk dan diintegrasikan oleh para siswa ke dalam pengetahuan yang dimiliki.
download artikel

Related

artikel 6962772796674101210

Post a Comment

emo-but-icon

Follow Us!

Blogger news

Trending

item